Jumat, 11 Maret 2016

Jagalah Kehormatan Perempuan

Jagalah Kehormatan Wanita

Jika Saat Ini Engkau Merusak Kaum Wanita.
Maka Ke Depan Kalian Tidak Akan Menemukan Para Istri-Istri yang Tetap Dalam Kesuciannya. Padahal Kelak Engkaupun Akan Membutuhkan Wanita Shalehah Sebagai Pendamping Hidupmu.
Muhaji Said Al-Muhajirin”

Terkadang kita berkeluh kesah. Karena sulitnya menemukan wanita yang shalehah. Namun sesekali cobalah tanyakan pada dirimu. Mengapa engkau tidak bisa menemukan seperti itu? Jawabannya ada pada dirimu sendiri. Sebagai  seorang lelaki. Bukankah kelak, Kita juga bercita-cita ingin didampingi oleh seorang wanita shalehah. Akan tetapi bagaimana mungkin engkau bisa mendapatkan seperti itu. Jika engkau sendiri yang merenggut kehormatan para wanita saat ini.



Pacaran sebagai bukti bahwa engkau menodai hatinya. Janji untuk menikahinya sebagai jaminan untuk merengggut kehormatannya. Kini setelah engkau mendapatkan semua yang engkau inginkan. Engkaupun lari dari dirinya. Manakah  tanggung jawabmu? Manakah janji setiamu? Ternyata itu semua adalah modus. Agar engkau bisa mendekati lalu menodai kesucian dan kehormatan seorang wanita
Bisakah anda bayangkan betapa sakitnya hatinya. Betapa merananya jiwanya. Betapa sulitnya ia menghadapi kehidupan ini. Jika kehormatannya anda renggut. Ketahuilah. Jika saat ini engkau merusak kaum wanita. Maka ke depan kalian tidak akan menemukan para istri-istri yang tetap dalam kesuciannya. Padahal kelak engkaupun akan membutukan wanita shalehah sebagai pendamping hidupmu.
Maka janganlah heran. Jika saat ini engkau sulit menemukan wanita yang masih utuh kehormatannya. Untuk engkau jadikan seorang istri. Itu karena dirimu sendiri. Andai saja dahulu engkau tidak menodai para wanita. Menjaga kehormatannya. Maka tentunya sekarang anda tidak akan susah untuk mencari wanita seperti yang anda inginkan.
Namun karena kebejatan dirimu, yang tidak mau melindungi kaum wanita. Malah engkau rendahkan, nodai, bahkan engkau ambil separuh dari hidupnya. Maka itulah yang mempersulit jalan hidupmu. Ingatlah engkau adalah lelaki. Tugasmu adalah melindungi wanita bukan sebaliknya engkau sakiti, nodai, dan kencani.
Penulis teringat dengan sebuah kisah malang seorang gadis. Di mana gadis ini seminggu lagi akan menjalani pesta pernikahan. Namun di lain kesempatan di saat orang tua mereka sibuk untuk keluar kota. Merekapun berdua berinisiatif untuk pergi bersama-sama mengunjungi rumah yang telah ia beli untuk ia tempatkan setelah menikah.
Syetan pun tidak tinggal diam. Sampai pada akhirnya mereka berdua melakukan hal yang di haramkan oleh agama yakni berzina. Singkat cerita dua hari sebelum acara akad pernikahan akan di laksanakan. Tiba-tiba calon pria mendapatkan tugas dari seorang atasannya untuk mengahadiri sebuah meeting kerja perusahaan.
Tentunya sebagai seorang bawahan. Iapun mengahadiri acara tersebut demi perkembangan perusahaannya. Dalam sebuah perjalanan tidak disangka-sangka dengan kecepatan yang cukup. Tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan pria tersebut meninggal dunia. Tentunya mendengar kabar bahwa calon pengantin pria mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan meningal dunia. Membuat hati sang gadis sakit. Jiwanya gundah. Pikirannya kacau.
Bagaimana tidak? Orang yang akan ia nikahi dua hari lagi telah meninggal dunia. Di tambah lagi kehormatan yang selama ini ia jaga untuk calon suaminya. Ternyata telah ia berikan sebelum waktunya. Inilah yang membuat hidupnya semakin gundah. Harapan untuk hidup mulai rapuh. Di karenakan adakah lelaki shaleh yang mau dengannya karena kesucian dirinya telah hilang. Sehingga pada akhirnya ia pun meninggal dunia akibat tidak tahannya dengan kehidupan yang menimpanya.
Sahabatku ketahuilah. Kehormatanmu adalah segalanya. Jaga ia dengan baik. Jangan engkau rusak dengan maksiat bersama kekasihmu. Karena belum tentu ia akan menjadi kekasih halalmu. Kisah di atas cukuplah menjadi renungan dan pelajaran. Agar kita berhati-hati dalam bergaul, menjalani hubungan dengan seorang lelaki. Walaupun ia adalah tunangan kita. Jangan karena ia telah melamar. Telah bertunangan dengan anda. Lalu dengan seenaknya anda bisa berjalan bersama-sama, gandengan dan lain sebagainya.
Islam tidak mengajarkan demikian. Apa karena ia telah menjadi calon suamimu. Lalu engkaupun akan memberikan kehormatan dirimu? Tidak. Jangan engkau lakukan. Islam mengharamkan yang demikian itu. Akan tetapi Islam baru membolehkan jika engkau telah menikah dengannya. Maka ketahuilah menikah bukanlah ajang sebuah pertaubatan setelah kita menzinai kekasih hati kita. Akan tetapi menikah adalah sarana ibadah yang mengantarkan kita untuk semakin dekat kepada Allah swt.
Jangan karena beralasan. Kekasihmu akan segera menikah denganmu. Lalu semuanya engkau berikan. Bagaimana jika itu tidak terjadi? Bukankah engkau juga akan menyesal? Sakit hati dan bisa menghilangkan keseimbangan hidupmu. Bahkan terkadang bisa membuatmu putus asa lalu menghilangkan nyawamu sendiri dengan bunuh diri. Maka catatan besar bagi kita adalah jaga kehormatanmu dengan baik. Sampai suatu saat yang halallah yang berhak untuk engkau berikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar