Jagalah Kehormatan Wanita
Jika Saat Ini Engkau Merusak Kaum Wanita.
Maka Ke Depan Kalian Tidak Akan Menemukan Para Istri-Istri yang Tetap Dalam Kesuciannya. Padahal Kelak Engkaupun
Akan Membutuhkan Wanita
Shalehah Sebagai Pendamping Hidupmu.
“Muhaji Said
Al-Muhajirin”
Terkadang kita berkeluh kesah. Karena sulitnya menemukan wanita yang shalehah. Namun sesekali cobalah tanyakan pada dirimu. Mengapa engkau tidak bisa menemukan seperti itu? Jawabannya ada pada dirimu sendiri. Sebagai seorang lelaki. Bukankah kelak, Kita juga bercita-cita
ingin didampingi oleh seorang wanita shalehah. Akan tetapi bagaimana mungkin engkau bisa mendapatkan seperti itu. Jika engkau
sendiri yang merenggut kehormatan para wanita saat ini.
Pacaran sebagai bukti bahwa engkau menodai hatinya. Janji untuk menikahinya sebagai jaminan untuk merengggut kehormatannya. Kini setelah engkau mendapatkan semua yang engkau inginkan. Engkaupun lari dari dirinya. Manakah tanggung jawabmu? Manakah janji setiamu? Ternyata itu semua adalah modus. Agar engkau bisa mendekati lalu menodai kesucian dan kehormatan seorang wanita
Bisakah anda bayangkan betapa sakitnya
hatinya. Betapa merananya jiwanya. Betapa sulitnya ia menghadapi kehidupan ini.
Jika kehormatannya anda renggut. Ketahuilah. Jika saat ini engkau merusak kaum
wanita. Maka ke depan kalian tidak akan menemukan para istri-istri yang tetap dalam kesuciannya. Padahal kelak
engkaupun akan membutukan wanita shalehah sebagai pendamping hidupmu.
Maka janganlah
heran. Jika saat
ini engkau sulit menemukan wanita yang masih utuh kehormatannya. Untuk engkau jadikan seorang istri. Itu karena
dirimu sendiri. Andai saja dahulu
engkau tidak menodai para wanita. Menjaga kehormatannya.
Maka tentunya sekarang anda tidak akan susah untuk mencari wanita seperti yang
anda inginkan.
Namun karena kebejatan dirimu, yang tidak mau melindungi kaum wanita. Malah engkau rendahkan, nodai, bahkan engkau ambil separuh dari hidupnya. Maka itulah yang mempersulit jalan hidupmu. Ingatlah engkau adalah lelaki. Tugasmu adalah
melindungi wanita bukan sebaliknya engkau sakiti, nodai, dan kencani.
Penulis teringat dengan sebuah kisah malang
seorang gadis. Di mana gadis ini seminggu lagi akan menjalani pesta pernikahan.
Namun di lain kesempatan di saat orang tua mereka sibuk untuk keluar kota.
Merekapun berdua berinisiatif untuk pergi bersama-sama mengunjungi rumah yang
telah ia beli untuk ia tempatkan setelah menikah.
Syetan pun tidak tinggal diam. Sampai pada
akhirnya mereka berdua melakukan hal yang di haramkan oleh agama yakni berzina.
Singkat cerita dua hari sebelum acara akad pernikahan akan di laksanakan.
Tiba-tiba calon pria mendapatkan tugas dari seorang atasannya untuk mengahadiri
sebuah meeting kerja perusahaan.
Tentunya sebagai seorang bawahan. Iapun
mengahadiri acara tersebut demi perkembangan perusahaannya. Dalam sebuah
perjalanan tidak disangka-sangka dengan kecepatan yang cukup. Tiba-tiba terjadi
sebuah kecelakaan yang mengakibatkan pria tersebut meninggal dunia. Tentunya
mendengar kabar bahwa calon pengantin pria mendapatkan kecelakaan yang
mengakibatkan meningal dunia. Membuat hati sang gadis sakit. Jiwanya gundah.
Pikirannya kacau.
Bagaimana tidak? Orang yang akan ia nikahi dua
hari lagi telah meninggal dunia. Di tambah lagi kehormatan yang selama ini ia
jaga untuk calon suaminya. Ternyata telah ia berikan sebelum waktunya. Inilah
yang membuat hidupnya semakin gundah. Harapan untuk hidup mulai rapuh. Di
karenakan adakah lelaki shaleh yang mau dengannya karena kesucian dirinya telah
hilang. Sehingga pada akhirnya ia pun meninggal dunia akibat tidak tahannya
dengan kehidupan yang menimpanya.
Sahabatku ketahuilah. Kehormatanmu adalah
segalanya. Jaga ia dengan baik. Jangan engkau rusak dengan maksiat bersama
kekasihmu. Karena belum tentu ia akan menjadi kekasih halalmu. Kisah di atas
cukuplah menjadi renungan dan pelajaran. Agar kita berhati-hati dalam bergaul,
menjalani hubungan dengan seorang lelaki. Walaupun ia adalah tunangan kita.
Jangan karena ia telah melamar. Telah bertunangan dengan anda. Lalu dengan
seenaknya anda bisa berjalan bersama-sama, gandengan dan lain sebagainya.
Islam tidak mengajarkan demikian. Apa karena
ia telah menjadi calon suamimu. Lalu engkaupun akan memberikan kehormatan
dirimu? Tidak. Jangan engkau lakukan. Islam mengharamkan yang demikian itu.
Akan tetapi Islam baru membolehkan jika engkau telah menikah dengannya. Maka
ketahuilah menikah bukanlah ajang sebuah pertaubatan setelah kita menzinai
kekasih hati kita. Akan tetapi menikah adalah sarana ibadah yang mengantarkan
kita untuk semakin dekat kepada Allah swt.
Jangan karena beralasan. Kekasihmu akan segera
menikah denganmu. Lalu semuanya engkau berikan. Bagaimana jika itu tidak
terjadi? Bukankah engkau juga akan menyesal? Sakit hati dan bisa menghilangkan
keseimbangan hidupmu. Bahkan terkadang bisa membuatmu putus asa lalu
menghilangkan nyawamu sendiri dengan bunuh diri. Maka catatan besar bagi kita
adalah jaga kehormatanmu dengan baik. Sampai suatu saat yang halallah yang
berhak untuk engkau berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar