Saya
teringat sekali, ketika saya masih berpacaran dulu, susah senang kita lalui
bersama, 6 tahun saya rajut dan mempertahankan cinta kami, dan akhirnya hancur
Cuma dengan satu kata. Malam itu saya bersama kawan-kawan bertiga pergi
memancing dipelabuhan yang ada dikota Palopo, tepatnya malam kamis, sambil
iseng-iseng saya mengambil HP yang ada dalam kantong celana, lalu menulis sms kepada dia, sms itu berbunyi “Bismillah.. Dengan penuh ketulusan dan kerendahan
hati kakak, sekiranya nanti dinda sudah tidak sanggup menunggu dalam penantian
yang panjang, kakak ridha dan ikhlas kalo Dinda mencari yang lain, karena ikatan
kita bukanlah ikatan pernikahan, dan kalo’ sekarang dinda mencintai yang lain,
kakak juga ridha, karena yang terpenting dinda bahagia akupun bahagia.
Tak lama
kemudian, iapun menjawab dengan sebuah kalimat yang sangat singkat yakni iye,
sebuah kata yang tidak biasa ia tulis seperti hari-hari sebelumnya. Karena
biasanya ia menulis dan menjawab sms tersebut dengan kata-kata yang indah,
yakni aku akan siap menunggu kakak walaupun sampai kapanpun.
Sebenarnya saya PUN sudah menduga kalo’ ia sudah tidak mencintaiku lagi, karna dua minggu
sebelum kami putus aku sering sms dia, menanyakan kabar dan lain sebagainya,
akan tetapi ia tidak pernah mau membalas, awalnya saya beranggapan mungkin dia
engga’ ada pulsa sehingga tidak membalasnya, sampai pada akhirnya secara
diam-diam saya membelikan pulsa untuknya, tampa sepengetahuannya, lalu kemudian
saya sms lagi dengan sms yang biasanya yakni menanyakan kabar, tapi ia pun juga
masih enggan untuk membalasnya, kemudian saya mencoba untuk menghubunginya
lewat telpon ia pun juga tidak mau mengangkatnya.
Sehingga
pada saat itu saya mulai ragu, akankah ia masih mencintaiku? apakah ia amsih sayang denganku? sampai akhirnya
saya memberanikan diri untuk bertanya melalui sms. Dinda, Ujarku" Apakah dinda masih sayang
dan cinta sama kakak?? Lalu tak lama kemudian ia menjawab udah engga’ lagi kak,
sebuah kalimat yang begitu sakit aku dengar, rasanya malam itu saya sangat
sedih dan ingin menangis, tapi aku merasa malu sama kawan-kawanku yang ada
disampingku.
DUHAI SAHABATKU
Udah bukan jamannya lagi kita berpacaran. Karena tidak ada jaminan cowok atau cewek
kita hari ini akan menjadi pendamping hidup kita kelak, tidak ada jaminan kalo
kelak ia akan menjadi suami atau istri kita. Saran saya kalo’ memang ada yang
anda sukai dan cintai silahkan menikah saja dari pada berpacaran yang nantinya akan
membuat kita berdosa dan berakhir dengan kekecewaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar