Kamis, 10 Maret 2016

Kenapa Sih Harus Pacaran?

Saya teringat sekali, ketika saya masih berpacaran dulu, susah senang kita lalui bersama, 6 tahun saya rajut dan mempertahankan cinta kami, dan akhirnya hancur Cuma dengan satu kata. Malam itu saya bersama kawan-kawan bertiga pergi memancing dipelabuhan yang ada dikota Palopo, tepatnya malam kamis, sambil iseng-iseng saya mengambil HP yang ada dalam kantong celana, lalu menulis sms kepada dia, sms itu berbunyi “Bismillah.. Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati kakak, sekiranya nanti dinda sudah tidak sanggup menunggu dalam penantian yang panjang, kakak ridha dan ikhlas kalo Dinda mencari yang lain, karena ikatan kita bukanlah ikatan pernikahan, dan kalo’ sekarang dinda mencintai yang lain, kakak juga ridha, karena yang terpenting dinda bahagia akupun bahagia.



Tak lama kemudian, iapun menjawab dengan sebuah kalimat yang sangat singkat yakni iye, sebuah kata yang tidak biasa ia tulis seperti hari-hari sebelumnya. Karena biasanya ia menulis dan menjawab sms tersebut dengan kata-kata yang indah, yakni aku akan siap menunggu kakak walaupun sampai kapanpun.
Sebenarnya saya PUN sudah menduga kalo’ ia sudah tidak mencintaiku lagi, karna dua minggu sebelum kami putus aku sering sms dia, menanyakan kabar dan lain sebagainya, akan tetapi ia tidak pernah mau membalas, awalnya saya beranggapan mungkin dia engga’ ada pulsa sehingga tidak membalasnya, sampai pada akhirnya secara diam-diam saya membelikan pulsa untuknya, tampa sepengetahuannya, lalu kemudian saya sms lagi dengan sms yang biasanya yakni menanyakan kabar, tapi ia pun juga masih enggan untuk membalasnya, kemudian saya mencoba untuk menghubunginya lewat telpon ia pun juga tidak mau mengangkatnya.

Sehingga pada saat itu saya mulai ragu, akankah ia masih mencintaiku? apakah ia amsih sayang denganku? sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya melalui sms. Dinda, Ujarku" Apakah dinda masih sayang dan cinta sama kakak?? Lalu tak lama kemudian ia menjawab udah engga’ lagi kak, sebuah kalimat yang begitu sakit aku dengar, rasanya malam itu saya sangat sedih dan ingin menangis, tapi aku merasa malu sama kawan-kawanku yang ada disampingku.
DUHAI SAHABATKU
Udah bukan jamannya lagi kita berpacaran. Karena tidak ada jaminan cowok atau cewek kita hari ini akan menjadi pendamping hidup kita kelak, tidak ada jaminan kalo kelak ia akan menjadi suami atau istri kita. Saran saya kalo’ memang ada yang anda sukai dan cintai silahkan menikah saja dari pada berpacaran yang nantinya akan membuat kita berdosa dan berakhir dengan kekecewaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar