Sabtu, 12 Maret 2016

Pilihan Sendiri atau Orang Lain

Pilihan Sendiri atau Orang Lain

Pilihan Manusia Bisa Salah. Pilihan Keluarga Bisa Salah.
Bahkan Pilihan Andapun Juga Bisa Salah. Namun Ada Satu Pilihan yang Tidak Pernah Salah dan Keliru Yakni Pilihan dari Allah swt
“Muhaji Said Al-Muhajirin”

Dalam agama Islam apakah jodoh boleh di pilihkan? Maka jawabannya adalah boleh. Lalu bagaimana jika memilih sendiri. Maka jawabannya adalah bagus. Karena tidak ada ketentuan apakah harus dipilihkan atau memilih sendiri, yang terpenting adalah pilihlah seseorang yang baik agama dan akhlaknya. Karena itu adalah pesan Rasulullah saw.

Seorang wanita carilah lelaki yang bisa mengingatkanmu untuk melakukan kebaikan. Seorang pria carilah wanita yang bisa menegurmu di kala engkau salah dan lupa. Carilah pasangan hidup yang bisa engkau jadikan patner dalam susah maupun duka. Senang maupun bahagia. Pasangan terindah adalah pasangan yang mampu menjadikan kita semakin dekat kepada Allah swt.
Ketika menerima sebuah pertanyaan dari salah satu adik-adik mahasiswa di kampus. Penulis cukup bingung untuk memberikan jawaban. Pertanyaannya sangat sederhana “Kak, baiknya jodoh itu di pilihkan atau pilih sendiri.?” Sebelum menjawab penulis agak merasa minder, karena penulis sendiri belum juga mendapatkan jodoh.
Lalu kemudian saat itu penulis menjawab dengan sangat simpel TIDAK MASALAH DEK. Karena bagi kakak di carikan dengan mencari sendiri bukan sesuatu yang perlu di risaukan. Karena sesungguhnya jodoh itu adalah cerminan dari diri kita. Jika diri kita baik Insya Allah, Allah maha adil dan tentunya akan di pertemukan dengan yang baik pula.
Sebenarnya pertanyaan simpel seperti di atas banyak di antara kita yang di buat risau olehnya. Apalagi para remaja-remaja yang sudah memiliki kekasih, sungguh akan membuatnya bingung tujuh keliling. Karena disisi lain para orang tua mereka telah menyiapkan dan mencarikan jodoh buat anak-anaknya. Padahal ia memiliki pilihan tersendiri
Memang dalam masalah jodoh. Inilah pertanyaan yang terkadang membuat seseorang bingung dan gelisah. Di satu sisi ia mempunyai pilihan tersendiri untuk calon yang ia idam-idamkan yang akan menjadi pendamping hidupnya namun di sisi lain orang tuanya memiliki calon yang ia persiapkan untuk anaknya pula.Lalu bagaimana menyikapi dua hal tersebut?
Perlu diketahui dalam urusan jodoh kita harus memiliki standar penilain terhadap seseorang yang akan mendampingi hidup kita ke depan. Karena itu akan menjadi tolak ukur keharmonisan dalam hubungan rumah tangga. Maka standar yang terbaik dalam Islam adalah baik agamanya. Karena sesungguhnya tingginya kualitas agama seseorang Insya Allah akan menjamin kebaikan pribadinya serta sebagai tolak ukur keberhasilan dalam membangun rumah tangga.
Ketahuilah memilih jodoh itu perlu, dan yang perlu anda utamakan adalah agamanya karena baiknya agama seseorang itulah yang akan menyelamatkan kita hingga ke akherat. Memilih  jodoh ibarat memilih sebuah bahan bangunan yang kokoh, perlu selektif, hati-hati, dan memakai bahan yang kuat kokoh. Ketika bahan bangunannya kuat, pondasinya bagus maka bangunannya pun akan berdiri tegak kuat dan kokoh.
Namun jika bahan bangunannya rapuh maka besar kemungkinan bangunan tersebut akan runtuh, itulah gambaran seseorang yang membangun rumah tangga tanpa memperhatikan bahan dasar bangunannya. Olehnya itu janganlah asal-asalan dalam memilih karena itu akan menentukan masa depanmu, janganlah anda hanya melihat hartanya, wajahnya, nasab keluarganya. Namun melupakan dasar pondasi utamanya yakni akhlak dan agamanya. Lihatlah seseorang dari agamanya baru melihat kreteria yang lainnya.

Menurut penulis, menjawab pertanyaan di atas tadi, apakah ngikutin pilihan orang tua atau pilihan sendiri, bukan suatu masalah. Selama kreteria pokok masing-masing orang tua dan anak adalah agama  dan akhlak. Saya katakan tidak masalah karena jika kita mengikuti pilihan orang tua tentunya ia lebih tahu pribadi luar dan dalam kita, dan ia lebih tahu yang mana pantas buat kita. Namun akan lebih bijak lagi bila orang tua mengembalikan kepada anak-anaknya. KEPUTUSAN TETAP DENGAN ORANG YANG MENJALANINYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar