Rabu, 09 Maret 2016

Pacara + Motivasi

Pacaran + Motivasi

Kadang Peristiwa Besar Bermula dari Hal-Hal Kecil
Permulaannya Memandang, Lalu Tersenyum, Kemudian Menyapa, Lalu Mengobrol, Lantas Janjian, Kemudian Berkencan, dan Akhirnya Berzina
“Muhaji Said Al-Muhajirin”


Terkadang inilah yang menjadi alasan kebanyakan para pelajar. Entah itu anak SMA ataupun seorang MAHASISWA. Ia beranggapan bahwa pacaran bikin mereka semangat, pacaran supaya ada jadi motivasi, ada yang nyemangatin. Tapi ini juga alasannya kurang tepat. Bukankah semangat yang paling utama itu karena Allah swt, bukan karena pacar.

Perlu dicatat jika kita sudah berani menanamkan dan menggantungkan harapan kita selain kepada Allah swt, maka siap-siap untuk kecewa. Betul lo sobat jika seseorang sudah berani menanamkan atau menggantungkan harapannya selain kepada Allah swt, melainkan ujung-ujungnya yang ia akan dapatkan adalah kekecewaan dan penyesalan
Seumpanya saat anda belajar tapi tujuannya untuk dapatkan hadiah atau imbalan dari orang tua. Lalu tiba-tiba orang tua anda tidak memberikan hadiah tersebut tentunya anda akan kecewa dan sakit hati. Atau mungkin masih ada diantara kita yang ibadahnya untuk menjadi orang kaya tapi kemudian Allah swt., masih belum mengizinkan anda menjadi orang yang kaya raya. Maka tentunya kita juga pasti akan kecewa berat. Olehnya itu semangat yang paling bagus dan mulia adalah karena Allah swt
Supaya lebih jelas lagi mari kita lihat, apa betul pacaran itu bisa membuat kita semakin semangat untuk belajar dan meraih cita-cita. Suatu saat ada seorang gadis muda, (orang desa) pergi merantau ke sebuah kota untuk meraih cita-citanya. Ia berniat untuk melanjutkan studinya ke sebuah Universitas. Sebelum berangkat gadis ini berpamitan kepada kekasihnya. Lalu sang kekasihpun berkata
Dek kalau memang adek cinta sama kakak tolong di kota rajin-rajin belajar supaya bisa jadi orang beneran. Jaga juga cinta kakak disana. Disini kakak akan setia menunggu kedatangan adek. Subhaanallah luar biasa motivasi dari cowoknya. Mungkin ini juga pesan yang akan kita utarakan ketika kita memiliki kekasih yang akan meninggalkan kita.
Lalu gadis inipun pergi dengan hati yang ikhlas. Sampai disana ia pun masuk dalam sebuah kampus ternama. Hari-harinya ia jalani dengan penuh semangat, dan motivasi. Ia rajin belajar, seneng mengikuti kegiatan-kegiatan berpendidikan, ia juga mulai menjaga perasaannya terhadap orang lain, hatinya ia tutup dari setiap lelaki yang datang menghampirinya, maklum atas nama cinta.
Sampai bertahun-tahun lamanya, sehingga pada akhirnya. Singkat cerita ia harus kecewa dan bunuh diri dikarenakan dihianati oleh cowok tersebut, yang telah menikah dengan orang lain. Kekasih yang selama ini ia harapkan akan menja di pendamping hidupnya kelak. Ternyata telah menghianati janji suci yang pernah mereka buat. Sehingga membuatnya menjadi sakit hati, lalu bunuh diri.
Sahabatku yang budiman. Apakah ini yang namanya cinta? Apakah ini yang namanya pacaran? Harus berakhir dengan rasa kekecewaan, sampai merenggut nyawa sendiri. Padahal kita sudah sepakati bunuh diri adalah dosa besar dihadapan Allah swt. Lalu apakah kita masih mau pacaran cuma dengan modal semangat untuk belajar.
Memang tidak dipungkiri, semangat itu ada ketika kita punya pacar. Tapi itu tidak akan bertahan lama, bahkan semangat itu akan sirna seketika ketika pacar anda berhianat, dan pergi meninggalkanmu dengan orang lain. Bahkan semangat itu akan berubah menjadi malapetaka bagi kita, sehingga bisa merenggut nyawa sendiri. Ingatlah, semangat yang paling utama itu adalah karena Allah swt, Rasulullah saw, dan orang tua kita.

Nah jika pacaran dengan alasan supaya semangat belajar, ini kurang adil buat ayah dan ibu kita, kenapa penulis katakan demikian? Coba kita merenungi sejenak. sudah berapa lama anda kenal dengan pacar anda, dan apa saja yang pernah ia berikan serta lakukan buat anda. Setelah itu bandingkan dengan pengorbanan orang tua kita selama ini. Maka penulis yakin pasti kedua orang tualah yang paling memperhatikan kita yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk terus menempuh masa depan yang lebih cemerlang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar