Minggu, 13 Maret 2016

Sedekah Tidak Ikhlas Tetap dibalas

Sedekah itu Ikhlas dan Tidak Ikhlas Tetap dibalas
Tidak Ada Sedekah yang Tidak Terbalaskan
dan Tidak Ada Pemberian yang Tidak Tergantikan. Tidak Jadi Soal Apakah Ikhlas Atau Tidak. Tidak Jadi Soal Apakah Iman Atau Tidak. Semuanya Pasti Allah akan balas. Karena Tidak Ada Kebaikan yang Jatuh Ketanah
“Muhaji Said Al-Muhajirin”

Ketahuilah berapapun yang kita sedekahkan pasti dibalas dan dilipat gandakan oleh Allah swt. Tidak jadi soal, apakah ikhlas atau tidak ikhlas. Tidak jadi soal apakah kita beriman atau tidak. Buktinya banyak hartawan yang dermawan menjadi semakin kaya, padahal mereka atheis (tidak beragama). Bagi mereka hampir-hampir tidak ada istilah ikhlas, hampir-hampir tidak ada istilah iman

Wong tujuan mereka bersedekah cuma untuk mengangkat nama mereka dan mengurangi pajak. Bahkan rahasia kesuksesan salah satu orang terkaya jepang adalah bersedekah dan menjaga kejujuran. Inilah yang disebut hukum kuasalitas darinya, dan janji tertulis darinya. Mau bersedekah dengan cara ikhlas maupun tidak semuanya pasti akan dibalas oleh Allah swt
Tapi yang penulis maksud disini adalah balasan yang jangka pendek (di dunia) bagi mereka yang bersedekah dengan tidak ikhlas dan tidak beriman. Akan tetapi bagi mereka yang bersedekah dengan keikhlasan dan iman tentunya akan memperoleh nilai tambah, berupa balasan jangka panjang (akherat) yaitu ridho, pahala, dan surga dari-Nya.
Sampai disini timbul pertanyaan. Balasan jangka pendek itu berupa apa sih? Maka jawabannya adalah berupa materi atau sesuatu yang setara dengan apa yang kita sedekahkan. Misalnya. Allah akan membalas sedekah kita dalam bentuk keuangan. Allah juga akan balas sedekah yang kita keluarkan dalam bentuk kesehatan, keselamatan dan kemudahan dalam segala bentuk urusan hidup
Dengan kata lain sedekah itu dapat menjadi Bank pribadi bagi kita. Dokter pribadi untuk kita. Bodyguard pribadi yang selalu menjaga kita, dan akan menjadi asisten pribadi, karena telah memudahkan segala urusan-urusan kita. Olehnya itu marilah kita budayakan bersedekah. Jangan menunggu sampai kita ikhlas dulu baru bersedekah. Akan tettapi bersedekahlah terus secara istiqahamah insya Allah nantinya akan timbul rasa keikhlasan dalam hati kita.
Sekali lagi tidak ikhlas itu boleh-boleh saja, dengan catatan sebagai sebuah pembiasaan untuk melakukan ibadah. Sebagai contoh saja. Ngomong-ngomong, ketika dulu kita belajar shalat, apakah kita Ikhlas? jawbannya bisa iya, bisa juga tidak. Kemungkinan besar kita melakukan shalat tersebut supaya kita dapat ganjaran dari orang tua, atau sebaliknya supaya kita terhindar dari hukuman. Iya kan? dan sekarang apakah anda shalat karena ganjaran atau hukuman dari orang tua? Tentu tidak. Mudah-mudahan sekarang anda shalat dengan ikhlas
Artinya, dengan kita sering-sering shalat, akhirnya kita ikhlas dengan sendirinya. Denagn kita rajin-rajin sedekah, puasa, maka lama-kelamaan akan jadi ikhlas. Maka Ipho Santosa menamakan hal ini dengan istilah Ikhlas by Doing. Dengan lain, enggak nunggu ikhlas dulu baru shalat. Tapi shalat dulu lama-lama jadi ikhlas
Begitu pula dengan sedekah. Ketika baru-baru bersedekah, mungkin tidak 100 persen kita ikhlas, mungkin ada sedikit rasa keterpaksaan, riya, dan ujub. Akan tetapi begitu kita sering-sering melakukannya. insya Allah dengan sendirinya kita akan menjadi ikhlas. Artinya Jangan nunggu ikhlas dulu baru sedekah’’. tapi bersedahkah dulu insya Allah akan jadi ikhlas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar